Visi Sumedang 2018-2023 adalah Sumedang Simpati (Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif). Visi tersebut merupakan agenda besar pemerintah daerah kabupaten Sumedang terpilih yaitu Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan.
Visi ini bertujuan menjadikan Sumedang Sejahtera masyarakatnya, Agamis akhlaknya, Maju daerahnya, Profesional aparaturnya dalam melayani masyarakat dan Kreatif ekonominya dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Setelah pelantikan bupati dan wakil bupati 20 September 2018. Dony-Erwan mulai menggarap 100 hari pertama dengan mewujudkan visi agamis.
Visi agamis ini bertujuan agar warga Sumedang memiliki akhlak al-karimah bersandar pada ketentuan agama yang dianutnya, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. bagi penganut Islam, sedangkan non muslim dianjurkan untuk menjalankan ketentuan agama berdasar keyakinannya.
Program-program ini dianjurkan bagi pegawai di berbagai instansi pemerintahan maupun masyarakat umum.
Program yang berlaku bagi pegawai muslim pada OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Instansi Vertikal, BUMN (Badan Usaha Milik Nasional) dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) diantaranya adalah:
- Menghentikan kegiatan/aktivitas ketika azan dikumandangkan pada saat jam kerja dan wajib melaksanakan shalat berjamaah di masjid atau musala terdekat.
- Aktif mengikuti taklim aparatur, berhijab bagi perempuan muslim.
- Membaca bersama-sama minimal 1 (satu) ayat Al-Quran sebelum memulai bekerja
- Menyelenggarakan 1 (satu) kali dalam setiap minggu siraman rohani dari dan oleh sesama karyawan.
Sementara program yang dijalankan oleh seluruh warga masyarakat Sumedang:
- Mengikuti secara aktif Gerakan Magrib Mengaji dan Shalat Berjamaah di Masjid/Musala
- Mengikuti kegiatan keagamaan secara rutin dan aktif yang diselenggarakan masing-masing daerah dari mulai RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten
- Turut serta secara aktif memeriahkan setiap pelaksanaan Hari Besar Keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya
- Setiap Jumat rutin bergotong-royong menjaga dan memelihara kelengkapan dan kebersihan tempat peribadatan dan lingkungan tempat tinggal.
Program-program tersebut terealisasi dengan baik.
Visi Sumedang agamis ini diapresiasi para aktivis dakwah yang ada di kota Sumedang tak terkecuali Pemuda Persatuan Islam (Persis) Sumedang, sejalan dengan visi agamis yang merupakan sub visi dari Sumedang Simpati.
Pemuda Persis Sumedang pun memiliki visi yang sama yakni meratanya pengetahuan agama bagi seluruh warga Sumedang dari kota sampai pelosok Sumedang.
Kesamaan visi ini secara tidak langsung memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Hal ini bisa jadi akselerasi program yang dicanangkan Pemda Sumedang juga menjadi jalan mulus bagi dakwah pelosok yang menjadi salah satu bidikan Pemuda Persatuan Islam (Persis) Sumedang.
Program dakwah pelosok Sumedang yang digagas pemuda Persis Sumedang di awal kepemimpinan Dony-Erwan menjadi klop, kolaborasi tanpa MoU ini menjadi sebuah kerjasama yang bersifat sinergis atau saling menguntungkan.
Dakwah pelosok Sumedang yang digagas pemuda Persis Sumedang meliputi beberapa daerah terpencil atau pinggiran yang letaknya jauh dari pusat kabupaten.
Objek dakwah tersebut tersebar di sudut-sudut kabupaten Sumedang antara lain: Kampung Cisoka Sumedang Selatan, Desa Cijambu Tanjungsari, Hariang Tonggoh Tanjungkerta, Dusun Legok Landeuh Paseh dan kampung Cihayam Rancakalong.
Beberapa kader muda Persatuan Islam Sumedang secara berkala mengisi kajian-kajian keagamaan di wilayah-wilayah tersebut.
Dai-dai yang memiliki kompetensi dalam bidang agama terus dipasok dengan harapan mampu meningkatkan kemampuan warga pelosok dibidang pemahaman agamanya.
Kajian agama yang dimaksud adalah kegiatan keagamaan berupa penjadwalan khatib/imam salat Jumat, pengajian ibu-ibu, pengajian umum rutinan dan mengelola pendidikan agama anak-anak setingkat ibtidaiyyah.
Di bidang sosial Pemuda Persis Sumedang ikut andil dalam bakti sosial seperti santunan sembako, bantuan perlengkapan masjid, bahkan saat pandemi covid-19 Pemuda Persis Sumedang ikut ambil bagian dalam pembagian alat-alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan lain-lain.
Pertengahan September 2019 saat awal pembukaan lahan dakwah ke kampung Cisoka desa Citengah Sumedang Selatan, infrastruktur jalan masih sangat terjal dan sangat berbahaya bagi pengguna kendaraan bermotor, sarana pencahayaan pun belum ada. Listrik belum masuk ke kampung Cisoka. Jalan mulus hanya sampai titik kantor desa saja selanjutnya jalan berbatu dan berlubang membentang sampai titik tujuan yakni pemukiman penduduk kampung Cisoka.
Para dai muda Persis diharuskan mempersiapkan segala kemungkinan, selain kemampuan komunikasi dakwah juga mental dan kendaraan yang sewaktu-waktu terjadi kendala karena situasi alam.
Bersyukur dengan adanya program dari Pemda Sumedang dengan visi Sumedang Simpati, pertengahan tahun 2020 akses jalan mulai diperbaharui, jalan mulus dengan rabat beton terbentang dari kantor desa sampai objek dakwah kampung Cisoka, diikuti akses listrik mulai masuk.
Sebelumnya perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam dengan medan yang terjal, kini waktu tempuh terpangkas menjadi lebih cepat sekitar 20 menit saja dari pusat kota.
Begitu pun beberapa akses jalan yang menjadi penghambat dalam dakwah pelosok kini bukan menjadi kendala lagi, akses jalan lebih mulus sehingga dakwah menjadi lebih efektif dan efisien.
Sinergitas antara Pemda Sumedang melalui visi agamisnya dan Pemuda Persis dengan program dakwah pelosoknya bertemu di titik ini.
Peningkatan kualitas keagamaan warga Sumedang diharapkan dapat menjadi berkah tersendiri bagi kabupaten Sumedang.
Tentunya keberlanjutan program ini jangan bersifat temporal tetapi harus berkesinambungan.
Berharap kerjasama untuk mencerdaskan kualitas beragama warga Sumedang antara Pemda Sumedang dengan Pemuda Persis Sumedang kedepannya bisa lebih erat lagi.
Penulis: Dudi Safari (Pemuda Persis Paseh Sumedang)
