Sosok Abu Bakar dalam Membela Agama

Dari kemuliaan yang dimiliki Abu Bakar tersebut maka Rasulullah saw. pernah menyatakan bahwa Abu Bakar ialah orang yang pertama dari umatnya yang akan masuk surg

Oleh: Budi Setiawan
Bidgar Sosial dan Budaya PD. Persis Kab. Sumedang

Dari Anas r.a., ia berkata, “Nabi saw. bersabda, ‘Sesungguhnya semulia-mulia manusia di antara kami adalah Abu Bakar, ia telah menikahkan aku dengan anaknya dan menolongku dengan dirinya, dan sebaik-baik harta manusia  adalah harta Abu Bakar, dengan itu ia memerdekakan Bilal dan ia pula yang membelaku ke Negri Hijrah (Madinah). H.R. Ibnu Asakir.

Begitulah pujian Rasulullah saw. terhadap Abu Bakar yang memiliki kemuliaan. Beliau tidak segan-segan mengatakan bahwa Abu Bakar itu orang yang mulia. Dan pada riwayat lain Umar bin Khatab pernah memanggil Abu Bakar dengan sebaik-baik manusia setelah Nabi saw.

Abu Bakar ialah orang yang selalu berjihad dengan jiwa dan hartanya, seperti ketika Rasulullah saw. sedang berhijrah bersamanya, orang-orang kafir Quraisy pada waktu itu mengejar mereka sehingga mereka harus bersembunyi di gua Tsur. Ketika mereka bersembunyi dan orang-orang Quraisy mendekati gua itu, Abu Bakar merasa khawatir mereka akan menemukannya, karena kalaulah di antara orang-orang kafir Quraisy menundukkan kepalanya pastilah mereka akan terlihat. Pada saat itu Nabi hanya menyuruh Abu Bakar untuk diam dan menentramkan hatinya kemudian berkata;

﴿…….. لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ …….

Artinya : … Janganlah engkau bersedih, karena sesungguhnya Allah bersama kita… Q.S. At Taubah:40

Pada saat itu Allah memberikan pertolongan berupa ketenangan hati (sakinah) kepada Abu Bakar dan menutup gua tersebut dengan sarang laba-laba sehingga orang-orang kafir beranggapan bahwa tidak mungkin orang masuk ke gua tanpa merusak sarang laba-laba itu.

Abu Bakar ialah orang yang sangat menyayangi, menjaga, dan memperhatikan keadaan Rasulullah saw. Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa dalam perjalanan hijrah ia bertingkah aneh ketika menjaga Rasulullah saw., terkadang ia berada di depan dan terkadang di belakangnya. Rasulullah saw. merasa heran atas sikapnya, kemudian ia bertanya, lalu Abu Bakar menjawab, “Aku teringat kepada orang-orang yang mengejar kita, maka aku berjalan di belakangmu, kemudian aku teringat kepada orang-orang yang mengintai kita, maka aku berjalan di depanmu”.

Selain beramal dengan jiwanya, Abu Bakar ialah orang yang selalu paling depan dalam menshadaqahkan hartanya untuk memajukan Islam. Bahkan Umar pun merasa dirinya tidak bisa menyamai Abu Bakar dalam hal apa pun.

Artinya : Dari Umar bin Khatab, ia berkata, “Rasulullah saw. telah memerintah kami untuk bershadaqah dan hal itu cocok (sesuai) dengan harta yang ada pada diriku, aku berkata, ‘Jika aku bisa melebihinya suatu hari maka hari ini aku akan melebihi Abu Bakar’. Maka aku menshadaqahkan setengah hartaku”. Kemudian Rasulullah saw. bertanya, ‘Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?’ Aku menjawab, ‘Seperti itu (sebayak yang aku shadaqahkan)’ Kemudian Abu Bakar bershadaqah dengan seluruh harta yang ada. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, ‘Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?’ Ia menjawab, ‘Aku sisakan bagi mereka Allah dan RasulNya’. Aku berkata, ‘Demi Allah aku Tidak pernah bisa melebihi Abu Bakar dalam hal apa pun’.” H.R. Abu Daud dan At Tirmidzi

Dalam Alquran diterangkan:

﴿وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ ﴾

Artinya : Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yaitu yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Q.S. Al Lail : 17-19

Para Mufasir telah bersepakat bahwa turunnya ayat tersebut ditujukan kepada Abu Bakar yang selalu mensedekahkan hartanya di jalan Allah.

Dari kemuliaan yang dimiliki Abu Bakar tersebut maka Rasulullah saw. pernah menyatakan bahwa Abu Bakar ialah orang yang pertama dari umatnya yang akan masuk surga.

Pada diri Abu Bakar itu terdapat Contoh  (sebaik-baik tuntunan) dalam membela agama, yang mudah-mudahan kita sebagai orang lmukmin sedikitnya dapat bercermin kepada akhlak yang dimiliki oleh Abu Bakar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *