Oleh: Dudi Safari
Pemuda Persis Paseh – Sumedang
Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaha illa Allahu, Allahu Akbar. Allahu Akbar walillahilhamdu.
Sebait kalimat yang menggema sejak pagi buta menyambut riuh rendah kaum Muslimin di hari kemenangan 1 Syawal 1443 H bertepatan dengan 2 Mei 2022.
Sebelumnya sebagian kaum Muslimin masih menunggu kepastian akankah 1 Syawal jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022 ataukah Selasa 3 Mei 2022, hal tersebut didasari perbedaan dalam penetapan satu Ramadan yang sudah terjadi sebelumnya.
Sebagian ormas Islam sudah lebih dahulu berpuasa yakni tanggal 2 April 2022 sedangkan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia baru sehari kemudian menetapkan satu Ramadan 1443 H.
Namun di akhir bulan kaum Muslimin Indonesia sepakat untuk menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.
Satu bulan itu bukan berarti 30 hari, kadang kala satu bulan itu 29 hari seperti sabda Nabi Saw. diterima dari Ibnu Umar ra. Dia bersabda, “Satu bulan itu segini, segini dan segini -sambil berisyarat dengan seluruh jari tangannya 3 kali yang berarti 30 hari-, dan kadang juga sebulan itu segini, segini dan segini -sambil mengisyaratkan dengan seluruh jari tangannya 3 kali namun diisyarat terakhir beliau melipat satu ibu jarinya yang bermakna satu bulan itu 29 hari”. HR. Bukhari
Jadi perbedaan masa dalam satu bulan itu sudah ada sejak zaman nabinya. Bukan suatu hal yang kontroversial. Namun sesuatu yang sudah mafhum.
Di antara kaum Muslimin yang berbahagia merayakan hari kemenangan itu adalah warga dari Pimpinan Cabang Persis Paseh.
Menaungi tujuh Pimpinan Jamaah antara lain, PJ Legok Landeuh dengan imam dan khatib ketua PC. Persis Paseh Ustadz JS. Faisal. Ada sekitar 200 jamaah yang melaksanakan salat ied di lapang.
PJ Legok Tonggoh dengan imam dan khatib Ustadz Warya R Faqih, PJ Suka Asih dengan imam dan khatib Ustadz Aceng Rahmat, Jamaah binaan Andir dengan imam dan khatib Ustadz Drs. W Kusmayadi, Al-Bayinah Bentar Buah dua dengan imam dan khatib Ustadz Agus Rahman, S.Ag, PJ Parugpug, Cijambe dengan imam dan khatib Ustadz Koko Kadir BA, Jamaah Babakan Buah dengan imam dan khatib Ustadz Rohmat.
Suasana lebaran tahun ini tampak lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid 19 sudah mulai melandai dan bahkan di sebagian tempat sudah tidak ditemukan alias nol kasus.
Hikmah hari raya kali ini adalah tersambungnya kembali tali silaturahmi dengan tatap muka bersama keluarga.
Taqabalallahu minna wa minkum