Saya dan KH. Aceng Zakaria Rahimahullah

0
82

Oleh: Teten Rosyadi

Ashab fathrah, adalah orang yang – kemungkinan menurut aqal manusia – belum tersentuh dajwah Islam. Golongan ini diperselisihkan kedudukan hisabnya oleh para ulama kaum muslimin, terutama antara Ahlu Sunnah dan Mu’tazilah.

Syaikh Abdul Hamid Hakim menyebut poin pertentangan pendapat ini dalam buku Ushul Fiqhnya “Mabadi Awaliyyah”.

Inilah tema pertama yang menggelitik rasa ingin tahu saya tentang Islam.

Motivasi ini terjadi bukan saat pertama kali membaca kuteb itu, karena pembacaan saya hanyalah sekedar latihan nahwu (baca Arab gundul) dan topik “mukkallaf” (orang yang kena khitab hukum syari’at).

Motivasi itu muncul saat, gurunda almarhum KH Aceng Zakaria, memberikan penjelasan singkat penuh ilmu yang diakhiri dengan pertanyaan “kalau menurut kita bagaimana?”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ له وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عنْه، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بالمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كما نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِن دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِن أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِن زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِن عَذَابِ القَبْرِ،و مِن عَذَابِ النَّارِ.
صحيح مسلم 963

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here