Sumedang, persissumedang.id – Ahad, 13 Maret 2022 menjadi satu momentum tak terlupakan bagi Pimpinan Daerah Pemudi Kabupaten Sumedang. Berawal dari musyawarah kerja dengan cita-cita untuk memujudkan pemudi yang mampu membudayakan literasi, maka dibuatlah sebuah program yaitu Mini Perpus. Dan pada hari ini, dengan semangat jihad literasi, pemudi meresmikan program tersebut yang dikemas dalam kegiatan Seminar Kepenulisan dan Launching Mini Perpus.
Kegiatan berlangsung sangat hangat, dimulai dari sambutan yang disampaikan oleh ketua pelaksana yang juga diberi amanah untuk menahkodai Mini Perpus, Saudari Elis Yulianti Nurhasanah, A.Md. Ia menuturkan bahwa Jihad literasi merupakan salah satu langkah starategis pemudi untuk mengambil peran dalam berjihad. Mengingat dewasa ini literasi bukan hanya dimaknai kemampuan dalam membaca & menulis. Namun lebih dari itu, harus mampu memahami situasi yang berkembang dan menerima informasi sehingga tidak terjadi distorsi atau kesalahan penafsiran informasi.
Linaeni Widia Gustini, S.Pd.I selaku ketua PD Pemudi Sumedang juga menyampaikan sambutannya dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan tentang kondisi Indonesia dimata dunia mengenai tingkat literasinya yang memegang posisi ke-2 terburuk. Sungguh ironis, bahkan tujuan dari negara Indonesia itu sendiri adalah untuk mencerdaskan bangsa namun masyarakatnya belum memiliki kesadaran akan hal itu. Kegiatan dibuka langsung oleh ketua PD Persis, Bapak H. Saepul Bahri. Sekaligus meresmikan dimulainya program mini perpus.

Pemudi mengundang dua pemateri hebat yang bergerak dalam bidang literasi. Pembahasan luarbiasa disampaikan pertama kali oleh Bapak Dr. Dian Sukmara, M.Pd. Regulasi mengenai perpustakaan dan segala sesuatu tentang perpustakaan dikupas tuntas oleh beliau. Beliau menitik beratkan bahwa budaya literasi adalah sesuatu yang harus dijaga oleh semua orang, mengingat tangan yang Allah ciptakan untuk kita tentunya akan dimintai pertanggungjawaban. Dan salah satu jawaban agar kita bisa mensyukuri nikmat yang telah Allah karuniakan itu dengan memaksimalkan potensi yang ada dalam kebaikan, yaitu menulis. Pemahaman beliau yang sangat luas mengenai perpustakaan dikarenakan beliau saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, namun jauh sebelum itu ia menuturkan bahwa menulis adalah jalan yang beliau ambil untuk hidup.
Selanjutnya disambung dengan pemateri kedua yaitu Ustadz Agus Susilo Saefullah, M.Pd. Dengan gaya penyampaian yang cair, penulis yang juga editor buku ini memberikan step by step teknis menulis kepada peserta. Melalui Rumah Literasi Publishing, beliau sudah banyak mewadahi khususnya penulis-penulis pemula agar bisa memulai mengabadikan karyanya dalam bentuk buku ber-ISBN.
Pada akhirnya, diharapkan kontribusi besar pemudi dalam jihad literasi ini melalui mini perpus. Muncul satu persatu pemudi yang gemar membaca, lalu mulai menuangkan tulisan-tulisan hebatnya, dan bisa menjadi amal jariyyah saat ilmu atau pengalaman bahkan meski hanya sebuah penggalan hikmah disebarluaskan untuk umat dan menjadi bekal untuk akhirat. Karena sejatinya, menjadi pemudi cerdas adalah pemudi yang mampu mempersiapkan diri menuju tempat keabadian nanti.
Laporan Kontributor: Elis Yulianti (PD. Pemudi Persis Kab. Sumedang)
MasyaAllah tabarakallah💐