Ngaderes Budaya Pemuda Persis Bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Sumedang

Sumedang, persissumedang.id – Pemuda Persis Kabupaten Sumedang kembali menggelar “Ngaderes Budaya” pada rabu (27/04/2022) yang bertempat di Cikubang Pamulihan Sumedang tepatnya di kediaman Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M. Hum.

Ngaderes Budaya dengan tema “Budaya Tatanen Sunda Keur Ngungkulan Kapitalisme dina Widang Pertanian” dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan. Ada anggota Persis, Pemuda Persis, Komunitas Pertanian, serta masyarakat umum lainnya.

Ngaderes Budaya kali ini menghadirikan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Kabid Sarana dan Prasarana dari Dinas Tersebut sebagai pemateri. Juga hadir Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum selaku akademisi yang hobby bercocok tanam, serta Ust. Tatang Mulyana yang merupakan Bidgar Ekonomi PD. Persis Kab. Sumedang sekaligus praktisi pertanian organik.

Dalam kesempatan itu Sekretaris Dinas juga Kabid Sarpras sangat menyambut acara yang digelar bulanan oleh Pemuda Persis Sumedang ini. “Tidak banyak anak muda yang tertarik dengan dunia pertanian. Kesan terbelakang yang ditanamkan oleh orang tua kita sendiri terhadap dunia pertanian membuat anak-anak muda enggan bertani. Padahal konsep smartfarming yang hadir sebagai terbosoan baru bisa diaplikasikan oleh petani-petani muda di zaman ini.”

Penyerahan Cinderamata berupa Tafsir Al-Furqon, Buku Sejarah Persis Sumedang serta Kopi dan Kaos produk UMKM Pemuda Persis kepada Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Sumedang oleh Ketua PD. Pemuda Persis

Beliau juga menambahkan bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan siap menyambut kerjasama dengan Pemuda Persis dalam membudayakan budaya menanam kepada petani-petani milenial.

Dr. Tiar Anwar Bachtiar yang juga berkesempatan memberikan materi pada kegiatan ini juga menyampaikan bahwa motivasi menanam pada anak muda harus dipancing dengan berbagai inovasi yang menarik dalam dunia pertanian. Sepakat dengan Pak Sekdis bahwa doktrin petani tidak memiliki masa depan cerah juga harus dihilangkan. Dalam kesempatan itu juga Dr. Tiar mendorong pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk lebih banyak memberikan program-program yang lebih dekat dengan pelaku pertanian yang benar-benar terjun ke sawah daripada akadmisi-akademisi hanya membuat konsep-konsep di atas meja untuk kepentingan data semata.

Sementara itu Ust. Tatang Mulyana yang hari itu datang bersama Komunitas Pertaniannya lebih banyak menguatarkan praktik-praktik di lapangan dalam bertani. Beliau menekankan bahwa kita harus memulai bertani dengan niat menyayangi alam ciptaan Tuhan. Konsep “Integrated Farming” yang hari ini cukup dikampanyeukan oleh pelaku pertanian modern sebetulnya adalah konsep orang tua kita di masa lalu. Integrated farming berarti menyatukan berbagai kegiatan pertanian dalam satu ekosistem sehingga bisa memberikan supprort satu sama lain. Misalnya dalam sebuah petak ditanami padi, palawijaya dengan tumpang sari lalu di pinggirnya dibuatkan kandang ayam, sapi dan kambing juga kolam ikan.

“Pupuk kandang akan menjadi pengganti pupuk kimi sintetetis yang selama ini tidak sadar menyiksa tanaman. Air pada kolam ikan adalah suplier penyiraman, dan tumpangsari adalah sistem kekuatan saling mengikat untuk menghindari hama serta limbah-limbah organik adalah makanan yag paling disukai oleh ikan, ayam dan kambing.” Tegasnya.

Suasana Buka Bersama

Kegiatan ini diakhiri dengan berbuka puasa bersama. Ketua PD. Pemuda Persis Kab. Sumedang Firman Bagja Nugraha, S.Sos mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terutama kepada Pemateri yang telah hadir. Ucapan terimaksih juga secara khusus disampaikan kepada Dr. Tiar Anwar Bachtiar yang telah memfasilitasi kegiatan dengan tempat dan jamuan makan berbuka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *