Sumedang, persissumedang.id – Untuk mewujudkan kaderisasi mubaligh di lingkungan Persatuan Islam, mahasantri Mahad Aly dilatih untuk bisa melakukan setidaknya tiga pendekatan dakwah. Dakwah bilhal (keteladanan), dakwah billisan (ceramah, mengajar, dan bertukar pikiran), dan dakwah bilkitabah (menulis).
Dakwah bilhal dilatih melalui pembiasaan adab sehari-hari, dakwah billisan dilatih melalui praktek—praktek khitabah di dalam kelas, ilqa kalimah (berceramah setiap bada salat), dan praktek mengisi khutbah jum’at dan kajian-kajian di luar Ma’had melalui program yang terukur dan terstruktur.
Adapun dakwah bilkitabah para santri dituntun sedikit demi sedikit secara intensif untuk bisa menuangkan dakwah dalam tulisan. Tuntunan ini dilakukan secara berkala dan bertahap. Karena itulah buku “Meneladani Nabi ﷺ Sehimpun Perenungan Hadits untuk Meneladani Akhlak Nabi Muhammad ﷺ” ini lahir dari goresan para mahasantri Mahad Aly Al-Asma sebagai lembaga kaderisasi mubaligh.
Buku ini lahir sebagai bagian dari tahapan Ma’had Aly Al-Asma menuntun para Mahasantri untuk bisa menulis. Diharapkan para santri bisa menulis dengan indikator tulisan yang memiliki tiga daya. Daya sentuh, daya isi dan daya memahamkan. Untuk memiliki daya sentuh dalam tulisannya, mahasantri dilatih untuk menuangkan tulisan melalui kalimat yang bergaya bahasa indah, populer dan berkesan. Daya isi dilatih melalui cara memperkaya referensi dan data. Sementara itu daya memhamkan dilatih agar mahasantri mampu mengkonversi tulisan-tulisan berat yang ditulis oleh para ulama dan akademis menjadi tulisan-tulisan yang mudah difahami oleh masyarakat awam.
Dengan begitu diharapkan para mahasantri mampu memanfaatkan setiap lini dalam berdakwah. Sehingga dakwah Islam akan lebih mudah menyebar ke berbagai kalangan.

Direktur Mahad Aly Al-Asma Ust. Muhammad Shogir, S.Psi., M.Pd. berpesan kepada mahasantri Al-Asma untuk jangan berhenti di sini. “Saya ucapkan selamat karena telah berhasil menciptakan karya untuk terus mendakwahkan Islam melalui tulisan. Jangan berhenti di sini. Setiap kritik dan saran yang masuk atas penulisan buku ini adalah pelecut untuk keberhasilan-keberhasilan selanjutnya.” Ungkapnya
“Kami juga ucapkan terimakasih atas dukungan moril dan materil dari seluruh muhsinin yang mencintai dunia dakwah kepada Mahasantri Mahad Aly Al-Asma. Kehadiran muhsinin semua sangat berarti bagi keberlangsungan kaderisasi ini.” Sambungnya.
Sementara itu Farhan Shalahuddin anggota Pemuda Persis Kota Bandung yang juga merupakan pegiat literasi mengapreasiasi karya mahasantri ini, “Alhamdulillah ikut senang mahasantri sudah dilatih untuk belajar menulis sejak dini, semoga mahasantri mampu meneruskan ustadz KH. Aceng Zakaria dalam dakwah bilkitabah dan juga karya literasi Ulama Persatuan Islam lainnya.”
Untuk mendapatkan buku ini bisa datang langsung ke kampus Mahad Aly Al-Asma di Jl. Prabu Gajah Agung No. 23 Sumedang atu menghubungi admin persissumedang.id pada nomor wa 085295926710 atau klik https://wa.me/6285295926710
Farhan Shalahuddin bukan anggota Lembaga Studi Sastra dan Literasi Pemuda Persis. Beliau merupakan alumni Kelas Mulazamah angkatan pertama. Mohon dikoreksi ya. Untuk saat ini Lembaga Studi Sastra dan Literasi belum melakukan perekrutan anggota. Kami masih berfokus untuk mengintensifkan pengkajian terhadap ragam karya dan khazanah literatur Persatuan Islam khususnya karya sastra ulama Persis.