Memaknai Dakwah Gembira dan Berdampak

Oleh: Agus S. Saefullah, M.Pd.
Sekretaris PD. Pemuda Persis Kab. Sumedang

 "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (Q.S. Fushilat: 30)

Bulan Januari 2022 menjadi bulan yang sangat sibuk bagi Pemuda Persis Kabupaten Sumedang. Setidaknya ada empat agenda kegiatan besar pada bulan ini. Musda VII Pemuda Persis pada tanggal  9 Januari 2022, pelantikan Tasykil (baca: pengurus) Masa Jihad 2022-2025 pada tanggal 16 Januari 2022, Silaturahim Pemuda Persis Lintas Zaman pada tanggal 20 Januari 2022 dan Muskerda (Musyawarah Kerja Daerah) I pada tanggal 30 Januari 2022.

Keempat agenda tersebut merupakan titik awal perjuangan Pemuda Persis Sumedang yang dinakhodai oleh Firman Bagja Nugraha, seorang birokrat muda yang dipercaya secara aklamasi oleh seluruh musyawirin. Selama empat tahun kedepan Firman Bagja Nugraha dan para tasykil akan mengemban amanat Musda untuk mewujudkan kaderisasi Persis melalui badan otonom Pemuda.

Kepemimpinan pada tahun pertama ini diberi tagline #pemudainspirasi juga mengusung dinamisasi jam’iyyah dengan dakwah gembira dan berdampak. Setidaknya ada beberapa pemaknaan yang bisa diambil dari istilah, tema dan tagline-tagline seputar Musda VII Pemuda Persis Sumedang.

Pimpinan atau Pengurus

Sebelum membahas tema dan tagline, izinkan penulis menyampaikan alasan mengapa Pemuda Persis memilih kata “Pimpinan” daripada kata “Pengurus” sebagaiaman organisasi-organisasi lain pada umumnya.

Jawabannya sederhana saja, Pimpinan berarti menyelenggarakan “kepemimpinan” bukan mengurus sesuatu. Pimpinan berarti memimpin atas sesuatu yang bergerak aktif – manusia dengan dengan segala potensinya. Sedangkan mengurus berarti melakukan kegiatan urus pada sesuatu yang lebih pasif. Meski demikian, bukan berarti saudara-saudara kita yang menggunakan kata “pengurus” pada nomenklatur organisasinya benar-benar mengurus sesuatu yang pasif dalam arti yang sesungguhnya. Penulis yakin kata “pengurus” dalam maqashid-nya juga sebetulnya semakna dengan apa yang penulis utarakan dalam mengurai makna “kepemimpinan”. Namun, jika secara objektif kita mengkomparasikan kata “pimpinan” dan “pengurus” tersebut maka penulis yakin kita akan bersepakat bahwa kata “memimpin” lebih compatible dengan hadits Nabi “kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun an ra’iyatih”.

Dengan demikin, seluruh pemuda persis merupkan objek sekaligus subjek kepemimpinan. Pemuda Persis harus bisa memimpin dan dipimpin setidaknya diawali dengan cara memimpin diri sendiri, berlanjt memimpin bidang, memimpin tasykil, memimpin umat bahkan memimpin negara bangsa. Para Tasykil Pimpinan mengalami pendidikan untuk belajar bertanggung jawab penuh karena sungguhpun terikat dalam organisasi namun masing-masing individu organisasi akan ditanyai tentang “kepemudapersisannya” kelak di yaumul akhir.

Dakwah Gembira

Jika ditelusuri makna mendalam dari kata “dakwah” maka kita akan temui beberapa penyepadanan dalam Bahasa Indonesia diantaranya yang paling mudah adalah “mengajak”. Dalam konteks ini dakwah berarti mengajak kepada jalan yang benar. Apa standar benar itu? Allah dan Rasul-Nya.

Sebagai makhluk yang berkarakter aktif dan berperasaan, maka dakwah harus memenuhi unsur-unsur yang bisa memenuhi kebutuhan manusia tersebut.

Tidak ubahnya seperti seorang yang melakukan marketing produk. Agar konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan, maka ada unsur-unsur penting yang tidak bisa ditinggalkan yaitu konten dakwah yang “marketable” pendakwah yang “good service” dan diarahkan kepada objek dakwah sesuai dengan ekosistemnya masing-masing.

Unsur konten dakwah yang “marketable” diwujudkan dengan pendidikan para Pemuda Persis sebagai muballigh atau da’i secara intensif. Muskerda I melahirkan program kerja “Tarbiyatul Muballigh” dalam bentuk pendalaman ilmu agama para anggota melalui kajian kitab-kitab, diskusi ilmiah, tazkiyatunnafs dan bedah buku pemikiran yang berkelanjutan.

Dakwah gembira berarti ada kegembiraan dalam perjalan dakwah tersebut. Permasalahan keumatan adalah permaslahan yang tak kunjung selesai. Namun, itu semua bukan untuk dihindari tapi untuk dihadapi. Tentu mustahil kita meminta masalah-masalah itu diperkecil, namun sangat bisa Pundak-pundak para pendakwah itu yang diperkuat, dada yang diperbesar dan senyumnya yang diperlebar.

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Q.S. Fushilat: 30)

Selanjutnya, pendakwah “good service” diwujudkan dengan pendalaman fiqih dakwah agar bisa melakukan dakwah yang efektif dan efisien. Bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu agama, namun pemuda persis juga dibekali dengan kemampuan menyiapkan strategi yang berkaitan dengan waktu (zaman), tempat (makan) dan kondisi (hal) dalam melakukan dakwah. Misalnya, pemuda persis diharapkan bisa membedakan cara berdakwah kepada msayarakat urban dan masyarakat agrari. Berdakwah kepada masyarakat usia lansia dengan berdakwah kepada milenial. Berdakwah kepada yang sangat haus dengan ilmu agama dengan berdakwah kepada mereka-mereka yang masih awam dan belum punya ghirah mencari ilmu serta berdakwah dalam kondisi-kondisi lainnya.

Untuk mewujudkan pendakwah yang berkarakter “good service” juga Pemuda Persis akan terus bersinergi dengan lembaga-lemabag seperti PZU dan Sigab. Berdakwah dengan diiringi kehadiran para da’i sebagai salah satu dari pemberi solusi masalah sosial akan sangat berdampak pada dakwah tersebut. Misalnya saja berdakwah dengan disertai program memberikan bantuan biaya sekolah, biaya berobat dan kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin akan sangat memberi efek bagi yang didakwahi (mad’u).

Adapun dakwah sesuai dengan ekosistemnya masing-masing yaitu bahwa berdakwah bukan hanya sekadar ceramah. Dakwah it luas maknanya, dan para Pemuda bisa mengimplementasiklan dakwah dalam bentuk apapun. Titik beratnya berada pada orientasi yaitu bagaimana agar objek dakwah berada di jalan yang diridhai Allah. Karena target dakwah variative, sudah pasti cara dakwahnya pun variatif. Pemuda Persis yang berdakwah dengan ceramah di tempatkan di masjid-masjid, madrasah dan majelis-majelis ta’lim. Pemuda Persis yang bisa menulis diarahkan agar menulis konten yang persuatif unutk mengajak orang kepada kebenaran kemudian diterbitkan di berbagai media agar spektrumnya semakin meluas. Pemuda Persis yang berdakwah dengan musik, olahraga, kegiatan pecinta alam, dan lain sebagainya juga harus diakmodir, diakui dan terus disupport agar terus berdakwah dengan cara mereka masing-masing. Bahkan pemuda Persis harus didorong bisa berdakwah di ranah ekonomi, sosial dan kekuasaan.

Dengan demikian kita sudah melaksanakan perintah Allah yang berbunyi “ud’u ila sabili rabbika bil-hikmah”. Berdakwah dengan hikmah berarti beradakwah dengan penuh kesungguhan, memanfaatkan segala potensi dengan berbagai cara, metode, pendekatan dan strategi yang beragam agar bisa tembus ke dalam berbagai dimensi kehidupan yang semakin hari semakin kompleks dengan tantangan dan permasalahannnya.

Dakwah Berdampak

Sesuatu yang berdampak lahir dari proses yang serius dan berkelanjutan. Dakwah yang berdampak berawal dari proses amar ma’ruf nahyi munkar yang tidak terpenjara pada hal-hal yang bersifat ceremonial belaka. Hal ini adalah pengamalan dari hadits Nabi “adwamuha wa in qal – dawam meskipun sedkit”.

Ada beberapa agenda besar yang sebelumnya telah dilakukan oleh para pendahulu Pemuda Persis yaitu senantiasa mengasistensi Dakwah Persis, melakukan Safari Dakwah Pelosok, Tarbiyatul Mubalighin atau Daurah Duat dan penyusunan Peta Dakwah untuk terus melakukan berbagai evaluasi dakwah berkelanjutan.

Tayskil PD. Pemuda Persis Kab. Sumedang Masa Jihad 2022-2025

Ada sekitar 38 Mubaligh Pemuda Persis berdasarkan data registrasi Bidang Dakwah PD. Pemuda Persis yang telah siap untuk diterjukan ke umat disertai dengan program-program sosial dan pengabdian kemasyarakatan lainnya. Diharapkan mampu mewujudkan dakwah yang berdampak. Amin

Wallahu a’lam bishawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *